TUGAS 10 Internet of Things (IoT) di Bidang Transportasi
Internet of Things (IoT) di Bidang Transportasi
Dosen Pengampu : Ulya Anisatur Rosyidah, M.Kom
Disusun Oleh :
Zulkifli Aminullah 1910651113
Ginda Ali Ridho Bestariyanto 1910651131
Ahadini Izzatus Zahro 1910651134
M. Fadhil Al Hikam Tirta Bayu AJ 1910651137
Agung Maulana Pratama 1910651152
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
Internet of things adalah suatu konsep atau program dimana sebuah objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of things atau sering disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak perkembangan.
Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel, microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai metode komunikasi.
Selain itu, juga mencakup teknologi berbasis sensor, seperti teknologi nirkabel, QR Code yang sering kita jumpai. Kemampuan dari IoT sendiri tidak perlu diragukan lagi. Banyak sekali teknologi yang telah menerapkan sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor suara dari teknologi Google terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa.
Dan yang akan dibahas adalah Internet of Things di bidang transportasi. Internet of Things (IoT) ingin membuat orang-orang tetap terhubung setiap saat. Bukan hanya orang tetapi juga perangkat-perangkat di sekitar kita. Termasuk kendaraan transportasi seperti mobil, bus, kereta api, bahkan pesawat. Hal itu memungkinkan setiap orang memiliki koneksi internet stabil setiap saatnya.
Cara kerja IoT
Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari algoritma bahasa pemrograman yang telah tersusun. Dimana, setiap argumen yang terbentuk akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat keras atau mesin dalam melakukan fungsi atau kerja.
Sehingga, mesin tersebut tidak memerlukan bantuan dari manusia lagi dan dapat dikendalikan secara otomatis. Faktor terpenting dari jalannya program tersebut terletak pada jaringan internet yang menjadi penghubung antar sistem dan perangkat keras. Tugas utama dari manusia adalah menjadi pengawas untuk memonitoring setiap tindakan dan perilaku dari mesin saat bekerja.
Kendala terbesar dari pengembangan Internet of things adalah dari sisi sumber daya yang cukup mahal, serta penyusunan jaringan yang sangat kompleks. Biaya pengembangan juga masih terlampau mahal dan tidak semua kota atau negara telah menggunakan IoT sebagai kebutuhan primer mereka.
Contoh Transportasi dengan IoT
Saat ini, Teknologi IoT membuat kendaraan menjadi semakin ‘cerdas’. Sebuah perusahaan riset di Amerika Serikat, Gartner Inc, memprediksi akan terdapat 250 miliyar kendaraan yang akan terhubung dengan Internet pada tahun 2020. Perkembangan teknologi yang begitu pesat memungkinkan siapapun dapat menggunakan teknologi yang ada untuk memenuhi kebutuhan ataupun mempermudah pekerjaan.
Salah satu aplikasi dari IoT pada kendaraan pribadi adalah autonomous car atau yang sering juga disebut sebagai mobil tanpa pengendara. Mobil tersebut dapat mengenali lingkungan sekitarnya dan berjalan tanpa dikendalikan oleh manusia. Perusahaan seperti Google, Tesla, BMW, dan Mercedes berlomba-lomba menjadi pionir dalam teknologi tersebut. Mobil dapat mencari sendiri rute perjalanan ke tempat yang akan dituju.
Dalam perjalanan pun, mobil dapat mengenali lingkungan sekitarnya dan merasakan kehadiran kendaraan lain. Mobil dapat mengatur kecepatan sesuai dengan keadaan jalan dan dapat menyesuaikan dengan jalur pada jalan raya. Setelah sampai di tempat tujuan, mobil dapat mencari sendiri tempat parkir yang tersedia dan memarkirkan dirinya sendiri. Pengguna dapat memanggil mobil tersebut hanya dengan bantuan smart phone. Mobil akan segera meluncur ke tempat tujuan.
Autonomous car dimaksudkan untuk menghindari kecelakaan. Sering kali kecelakaan terjadi akibat pengendara tidak fokus dengan apa yang dilakukan. Pengendaran menggunakan telefon genggam atau melamun ketika berkendara. Dengan adanya autonomous car ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan kerugian yang ditimbulkan. Autonomous car juga dimaksudkan untuk mempermudah mobilisasi bagi anak kecil, manula, atau orang-orang penyandang cacat. Diharapkan juga energi yang digunakan dapat dimanfaatkan dengan lebih efisien dan mengurangi pemakaian energi dan mengurangi polusi.
Terlepas dari penggunaan sebagai kendaraan pribadi, IoT juga dapat diaplikasikan pada transportasi umum seperti bus, kereta, dan pesawat. IoT juga dapat diterapkan pada bisnis logistik. IoT dapat memperbaiki manajemen kendaraan. Kendaraan dan barang dapat dipantau dan dilakukan analisis yang lebih baik, seperti penggunaan bahan bakar, waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak, dan keadaan kendaraan. Dengan demikian, diharapakn biaya yang dikeluarkan untuk perawatan dan perbaikan akan berkurang.
Teknologi IoT pada industri transportasi tidak terbatas hanya diterapkan pada kendaraan pribadi. Kemajuan sektor transportasi umum dan infrastruktur pun dapat ditingkatkan dengan IoT. IoT dapat meningkatkan manajemen, meningkatkan kenyamanan pengendara, dan tentunya meningkatkan keselamatan dalam berkendara.
Bagaimana IoT Akan Mengubah Industri Transpotasi
Meskipun transportasi telah dipengaruhi oleh Internet of Things (IoT) , itu benar-benar hanya pada tahap awal transformasi. The IoT memiliki potensi untuk benar-benar mengubah industri.
Mengumpulkan dan berbagi data antar perangkat untuk membuat keputusan tanpa interaksi manusia adalah inti dari IoT. Dalam hal transportasi, IoT akan membantu mobil self-driving masa depan berkomunikasi satu sama lain dan membuat Anda tetap aman
Keamanan
Keselamatan sering kali menjadi salah satu hal pertama yang terlintas dalam pikiran banyak orang ketika membahas dampak IoT pada transportasi. Dengan kemampuan berkomunikasi secara real-time menggunakan data dari berbagai sumber, kendaraan tanpa pengemudi meningkatkan keamanan tidak hanya orang di dalam kendaraan tetapi juga pejalan kaki.
Melalui sensor pintar, kendaraan transportasi dapat mengomunikasikan kecelakaan yang masuk dan penundaan lalu lintas pada rute saat ini. Mereka juga dapat membantu pengemudi jika mereka menjadi tidak mampu atau memiliki keadaan darurat medis.
Departemen Transportasi Amerika Serikat (USDOT) memiliki tujuan menggunakan IoT untuk mengurangi kecelakaan mobil hingga 80%. Mereka bermitra dengan produsen mobil dalam membuat teknologi wajib untuk membuat jalan lebih aman. Menurut sebuah artikel yang diposting oleh USDOT, “Pengemudi akan menerima pemberitahuan dan peringatan tentang situasi berbahaya, seperti seseorang yang akan menerobos lampu merah saat mereka mendekati persimpangan atau mobil yang melaju, tidak terlihat di balik tikungan, berbelok ke jalur mereka untuk menghindari objek di jalan.”
Rute Cepat
Dalam dunia transportasi yang sepenuhnya terhubung, Anda mungkin menerima data real-time yang konstan tentang kondisi lalu lintas, penutupan jalan, dan jadwal perjalanan transportasi umum untuk membantu Anda berpindah dari satu titik ke titik lain dengan cara yang paling efisien dan efektif. Teknologi IoT di kendaraan dapat membantu mengurangi jumlah jam yang dihabiskan penumpang untuk duduk di lalu lintas. Di Amerika Serikat, jumlah itu diperkirakan 42 jam per tahun, terkadang mencapai 80 jam.
Pemeliharaan Kendaraan
Ketika mobil menjadi benar-benar otonom, tidak memerlukan pengemudi manusia sama sekali, IoT akan membantu melacak kesehatan kendaraan, dengan inspeksi waktu nyata untuk memastikannya berfungsi penuh. Dan jika ada masalah dengan mobil, teknologi akan memberi tahu pemilik atau mekanik, serta kendaraan lain di jalan.
Logistik dan Geo-Fencing
Geo-fencing adalah alat IoT yang menciptakan pagar virtual atau perimeter di sekitar titik tertentu. Itu bisa memberi tahu manajer logistik tentang penyimpangan apa pun saat paket atau pengiriman besar sedang transit ke lokasi mereka. Dengan menggunakan geo-fencing, manajer regional pemasok dapat mengelola rantai pasokan besar-besaran armada tanpa pengemudi dari satu perangkat. Sistem IoT yang memungkinkan segelintir karyawan melacak setiap pengiriman.
Geo-fencing mungkin dapat membantu mencegah kepadatan yang dapat menyebabkan perlambatan. Kendaraan akan diperingatkan tentang lalu lintas yang akan datang dan dialihkan ke jalur lain untuk menghindari pejalan kaki, area sepi, dan zona sekolah.
Kendaraan Umum
Penduduk di daerah padat penduduk menggunakan transportasi umum sebagai moda perjalanan mereka. IoT akan meningkatkan perjalanan mereka dengan mempersonalisasi pengalaman, mengirimkan peringatan tentang penundaan apa pun di rute normal mereka. IoT memberikan informasi berharga kepada komuter sambil membantu kota melacak kendaraannya dengan lebih baik.
Komentar
Posting Komentar